Tumimbal Lahir Memang Ngaco Belo


Gambar: chanelduniareptil.blogspot.com

EHIPASSIKO! Artinya datang dan lihat sendiri. Benar. Datang dan lihatlah sendiri bahwa meskipun kebanyakan buddhis mengagul-agulkan dirinya LOGIS dan ILMIAH namun faktanya tidak lebih dari tukang kecap belaka.

Meskipun gembar-gembor ajarannya telah TERUJI dan terbukti LOGIS dan ILMIAH namun kebanyakan justru dongeng belaka. Tanyakan kepada  sepuluh maka seratus Buddhis akan menjawab, “Tumimbal lahir mustahil reinkarnasi sebab tumimbal lahir adalah ajaran Budha yang logis dan ilmiah sedangkan reinkarnasi adalah ajaran Hindu yang tidak logis apalagi ilmiah.” Dari mana para Buddhis tahu tumimbal lahir MUSTAHIL reinkarnasi? Apakah mereka EHIPASSIKO? Apakah mereka melakukan PENGUJIAN? Mustahil! Mustahil ehipassiko bila tidak tahu bahwa tumimbal lahir (Buddha) dan reinkarnasi (Hindu) diterjemahkan dari kata Pali yang sama yaitu: Punabbhava (lafal: punabawa). Tanyakan kepada seratus maka seribu Budhis akan menjawab, “doktrin tumimbal lahir Agama Budha benar-benar LOGIS dan ILMIAH.” Kerabatku sekalian, mari ehipassiko (datang dan lihat sendiri) untuk membuktikan bahwa doktrin tumimbal lahir selain tidak logis dan ilmiah juga menyangkal ajaran Buddha lainnya.

Memberanikan diri bertanya, di dalam buku berjudul: Kajian Tematis Agama Buddha & Agama Kristen, Djoko Mulyono, Petrus Santoso dan Kristiyanto Liman menulis:

Kehendak,  O Biku, adalah karma yang Aku katakan! Setelah memunculkan kehendak, seseorang menciptakan karma melalui tubuh, ucapan, dan pikiran. Nibbedhika-sutta

Sesuai dengan benih yang ditabur
Maka itulah buah yang akan dipetik
Pelaku kebajikan akan menuai kebajikan
Pelaku kejahatan akan menuai kejahatan
Taburlah benihnya dan tanamlah dengan baik
Engkau akan menikmati buahnya. Samyutta Nikaya I:227

Para makhluk adalah pemilik karmanya sendiri, pewaris karmanya sendiri, memiliki karma sebagai penyebab kelahiran kembali, sebagai sanak karma, dan terlindung oleh karmanya sendiri. Karma yang membedakan makhluk yang memiliki keadaan hina dan mulia. Majjhima Nikaya III:203

Agama Buddha percaya bahwa makhluk terlahir kembali di salah satu dari enam alam kehidupan: surga, asura, manusia, binatang, hantu, dan neraka. Kata kunci pengertian kelahiran kembali adalah “muncul kembali”, tidak serupa dengan konsep reinkarnasi Hindu yang mempercayai adanya suatu roh kekal yang bertransmigrasi (meninggalkan tubuh lama dan memasuki tubuh baru). Manusia bisa naik ke alam yang lebih tinggi seperti surga atau turun ke alam yang lebih rendah seperti menjadi binatang atau hantu. Seperti halnya listrik dapat termanifestasi dalam bentuk cahaya, panas, gerakan, demikian pula energi karma dapat termanifestasi dalam bentuk dewa, manusia, binatang, atau makhluk lainnya, di mana satu bentuk tak ada kaitan fisik dengan yang lain. Daripada mengatakan bahwa manusia menjadi binatang, lebih tepat mengatakan bahwa energi karma yang termanifestasi dalam wujud manusia dapat termanifestasi dalam bentuk binatang.

Bengcu Menggugat:

ketika itulah TUHAN Allah membentuk (yatsar) manusia itu dari debu tanah (aphar admah) dan menghembuskan nafas hidup (nashamah chay) ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup (nephes chay). Kejadian 2:7

Dan dari rusuk yang diambil TUHAN Allah dari manusia itu, dibangun-Nyalah (banah) seorang perempuan, lalu dibawa-Nya kepada manusia itu. Kejadian 2:22

Kemudian manusia itu bersetubuh dengan Hawa, isterinya, dan mengandunglah perempuan itu, lalu melahirkan Kain; maka kata perempuan itu: “Aku telah mendapat seorang anak laki-laki dengan pertolongan TUHAN.” Kejadian 4:1

Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: “Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi.” Kejadian 1:28

Karena kami tahu, bahwa jika kemah (skenos) tempat kediaman (oikia) kita di bumi ini dibongkar, Allah telah menyediakan suatu tempat kediaman (oikodome) di sorga bagi kita, suatu tempat kediaman (oikia) yang kekal, yang tidak dibuat oleh tangan manusia. 2 Korintus 5:1

Kerabatku sekalian, kisah penciptaan yang tercatat di dalam Alkitab sangat tegas dan gamblang sehingga mustahil menyangkalnya. Ada TIGA jenis manusia. Manusia jenis pertama tubuhnya DIBENTUK dari debu tanah dan jiwanya DILAHIRKAN dari TUHAN Allah. DILAHIRKAN TUHAN Allah artinya KELUAR dari TUHAN Allah. Manusia jenis kedua namanya lelaki dan perempuan. Yang disebut perempuan DIBANGUN dari tulang rusuk dan daging LELAKI. Dalam bahasa modern namanya KLONING. Yang disebut lelaki adalah manusia JENIS pertama yang diambil rusuk dan dagingnya  untuk membangun perempuan. Manusia jenis ketiga dibangun dari sperma lelaki dan telur wanita. Setelah dikandung selama sembilan bulan sepuluh hari oleh wanita lalu dilahirkan. Tubuh manusia yang dibentuk dari debu tanah adalah kemah alias cangkang yang akan aus dan mati. Namun setelah tubuhnya mati, jiwa manusia akan mengenakan cangkang baru yang kekal sifatnya.

Agama Hindu mengajarkan bahwa pada mulanya adalah ATMA atau BRAHMAN atau Shang Hyang Widhi Wisesa alias Yang Mulia Mahaesa Yang Mahamula. Atma lalu menjadikan manusia. Manusia terdiri dari tubuh dan jiwatman. Jiwatman adalah Atma yang lahir dari Brahman dan tinggal di dalam CANGKANG atau tubuh. Ketika tubuhnya mati, Jiwatman pun dilahirkan kembali (Punabbhava) dalam cangkang atau tubuh baru. Dalam tubuh seperti apakah jiwatman dilahirkan kembali? Tergantung KARMA alias perilakunya alias karya baktinya ketika hidup.

Kesamaan ajaran Kristen dan Hindu tentang manusia adalah keduanya mengajarkan bahwa manusia terdiri dari tubuh dan jiwa alias jasmani dan rohani alias roh dan daging. Perbedaannya adalah Agama Kristen mengajarkan bahwa makluk hidup beranak cucu alias berkembang biak alias MENCIPTAKAN makluk sejenisnya. Itu sebabnya jumlah makluk hidup semakin banyak dari generasi ke generasi. Agama Hindu melalui doktrin reinkarnasinya mengajarkan bahwa jumlah TOTAL makluk hidup tetap namun jumlah makluk menurut wujudnya atau jenisnya berubah-ubah karena KARMA. Doktrin reinkarnasi juga menyangkal ajaran BERKEMBANG BIAK alias BERANAKCUCU alias BERTAMBAH BANYAK.

Anicca Dukha Anatta. Anicca artinya tidak kekal. Dukha artinya susah hati. Anatta artinya an atma alias an atman alias tidak ada jiwa alias tidak ada PRIBADI. Karena tidak ada JIWA yang KEKAL maka manusia itu ibarat api unggun. Ketika api unggun mati, kayunya atau tubuhnya menjadi debu tanah sedangkan apinya PADAM alias TIDAK ada lagi. Melalui doktrin Aanicca anatta Sidharta meyakini TIDAK ada kehidupan setelah MATI.

Meskipun meyakini doktrin Anicca Dukha Anatta namun umat buddhis juga meyakini tumimbal lahir (Punabbhava) alias reinkarnasi alias dilahirkan kembali (Re birth). Karena menganut doktrin Annata (tidak ada roh; tidak ada pribadi) itu berarti yang dilahirkan kembali mustahil jiwatman (jiwa).  Ketika ditanya APA yang dilahirkan kembali? Umat Buddha pun berlagak pilon. Alih-alih menjawab pertanyaan mereka justru menceritakan PROSES kematian. Mereka bilang, ketika menghadapi kematian, seseorang akan MENGENANG (Bhavanga) perilakunya selama hidup lalu MENYADARI kematiannya sedang terjadi (cuti citta). Ketika kesadaran kematiannya (cuti citta) PADAM maka muncullah kesadaran penerusan alias kesadaran untuk melanjutkan hidup alias kesadaran untuk dilahirkan kembali (Patisandhi Vinnana – Patisandhi citta). Setelah mati maka orang itu pun dilahirkan kembali menjadi makluk sesuai dengan KARMA-nya.

Apa yang dilahirkan kembali? Yang dilahirkan kembali bukan JIWA. Lalu apa yang dilahirkan kembali? Kembali para buddhis berlagak pilon. Alih-alih menjawab pertanyaan mereka justru menjelaskan apa ituu tumimbal lahir dengan berkata, “Tumimbal lahir itu ibarat api lilin yang digunakan untuk menyalakan lilin-lilin lainnya. Api dan lilin yang digunakan untuk menyalakan tidak berpindah. Itu sebabnya tetap menyala. Lilin yang dinyalakan menyala karena kondisi memungkinkannya menyala, bukan karena mendapat warisan api dari lilin yang digunakan untuk menyalakannya.”

Kerabatku sekalian, menggunakan perumpamaan api lilin menyalakan api lilin untuk menjelaskan doktrin tumimbal lahir benar-benar dungu! Kenapa demikian? Karena lilin yang digunakan untuk menyalakan lilin lain tidak mati alias PADAM dulu ketika lilin lain menyala sedangkan orang yang tumimbal lahir mati DULU baru dilahirkan kembali. Menyalakan lilin dengan lilin justru menyangkal doktrin tumimbal lahir. Menyalakan lilin dengan lilin cocok untuk menjelaskan BERANAKCUCU alias berkembang biak. Anaknya lahir namun induknya tetap hidup dan ada.

LAGU lama JUDUL baru. Itulah yang terjadi. Judul lamanya REINKARNASI. Judul barunya adalah TUMIMBAL LAHIR. Namun lagunya tetap sama yaitu setelah MATI maka BAGIAN yang TIDAK BERWUJUD dari makluk pun MENEMPATI cangkang alias tubuh baru alias WUJUD baru. Bagian tak berwujud itu KEKAL sifatnya alias berperibadi dan PENGETAHUANNYA terus berakumulasi. Itu sebabnya diajarkan bahwa Sidharta BERSAKSI bahwa dia MENGINGAT semua WUJUD atau CANGKANG yang pernah DITEMPATINYA. Itulah BUKTI bahwa BAGIAN tidak berwujud Sidharta Gautama sifatnya PRIBADI dan KEKAL alias ADA terus dan TIDAK bercampur dengan PRIBADI orang lain alias UNIK alias the one and only. Sidharta Gautama itu KEKAL dan PRIBADI. Itu sebabnya ketika dilahirkan jadi tokek dan yang lainnya, dia tetap Sidharta Gautama. Bahkan ketika mencapai Nirwana pun dia tetap Sidharta Gautama, bukan Jokowi atau Ahok apalagi Foke. Gamblang dan tegas sekali bukan? Ajaran tumimbal lahir MENYANGKAL doktrin  Anicca (tidak kekal) dan Anatta (tidak ada roh – tidak ada pribadi).

Menurut ajaran tumimbal lahir alias reinkarnasi WUJUD nanti ditentukan oleh wujud kini dan Karma (perilaku kini) serta Bhavanga (kenangan) sebelum mati.

Wujud nanti = Wujud kini + Karma + Kenangan

Suatu makluk PASTI dilahirkan kembali menjadi DINOSAURUS bila KARMA dan BHAWANGA (KB) untuk lahir sebagai dinosaurus TERPENUHI. Makluk yang menanggung Karma dan bhawanga lahir kembali sebagai DINOSAURUS mustahil lahir kembali jadi KECOA atau TOKEK apalagi burung bangkai. Namun saat ini DINOSAURUS tidak ada lagi. Dinosaurus sudah MUSNAH! Dinosaurus sudah PUNAH!

Apabila doktrin tumimbal lahir Buddha memang LOGIS dan ILMIAH maka punahnya dinosaurus diakibatkan oleh tidak ada MAKLUK yang memenuhi Karma Bhavanga lahir sebagai dinosaurus. Andaikata doktrin Tumimbal lahir agama Buddha memang LOGIS dan ILMIAH, itu berarti SUATU saat nanti bila ada MAKLUK yang MEMENUHI syarat lahir sebagai dinosaurus maka DINOSAURUS pun akan ada LAGI di bumi ini.

Dinosaurus sudah MUSNAH. Dinosaurus sudah PUNAH. Tidak ada dinosaurus lagi di bumi ini. Bila demikian, saat ada MAKLUK yang memenuhi Karma Bhavanga lahir kembali sebagai dinosaurus, siapa yang akan MELAHIRKAN dia? Mungkinkah UJUG-UJUG muncul bayi dinosaurus dari ENTAH berentah karena ada MAKLUK yang MATI dan memenuhi Karma  Bhavanga lahir kembali sebagai dinosaurus? Ha ha ha ha ha ha …….

Apabila doktrin anatta (tidak ada roh; tidak ada pribadi) dan anicca (tidak ada yang kekal) serta tumimbal lahir memang BENAR serta LOGIS dan ILMIAH maka REINKARNASI bisa dijelaskan sebagai berikut:

ES itu anicca (tidak kekal). ES itu anatta (tidak ada rohnya). Ketika DIPANASKAN (Karma) maka ES pun tumimbal lahir alias reinkarnasi menjadi AIR. Ketika AIR dipanaskan (Karma) maka tumimbal lahirlah dia menjadi gas. Dan Ketika AIR didinginkan (karma) maka tumimbal lahirlah dia menjadi ES.

Ketika ES tumimbal lahir menjadi AIR, maka ES itu pun TIDAK ada lagi alias PUNAH alias PADAM. Kenapa tidak ada LAGI? Karena SUDAH tumimbal lahir alias reinkarnasi alias MENJELMA menjadi AIR. Karena SELURUH ES tumimbal lahir menjadi AIR.

Apabila ES dikubur lalu membusuk jadi tanah atau dibakar menjadi debu kemudian ada mata AIR menyemburkan AIR mustahil dikatakan bahwa AIR dari mata AIR tersebut adalah REINKARNASI atau tumimbal lahir dari ES yang mati lalu dikubur dan membusuk jadi tanah atau dibakar jadi debu tersebut.  Kenapa demikian? Karena ES yang dikubur itu tumimbal lahir menjadi tanah dan ES yang dibakar itu tumimbal lahir menjadi debu dan baik sebagai TANAH maupun sebagai DEBU, TANAH atau DEBU ES itu masih ada.

Apa yang terjadi ketika si Buddhis MATI? Dia TUMIMBAL lahir sebagai bangkai. Bila dikubur bangkai si Buddhis pelan-pelan tumimbal lahir menjadi menjadi TANAH si Buddhis. Bila dibakar, bangkai si Buddhis tumimbal lahir menjadi DEBU. Bila dibekukan dia tetap BANGKAI. Selama tanah atau debu atau bangkai si Buddhis masih ada MUSTAHIL menyatakan bahwa si Buddhis SUDAH dilahirkan KEMBALI. Hanya orang-orang DUNGU yang percaya DONGENG si Buddhis sudah tumimbal lahir menjadi si UCOK dengan LOGIS dan ILMIAH padahal  tanah atau debu atau bangkai si Buddhis masih utuh apa adanya.

Di bawah ini adalah DONGENG yang digunakan oleh kaum Buddhis untuk membuktikan secara LOGIS dan ILMIAH bahwa ajaran REINKARNASI alias TUMIMBAL LAHIR itu memang BENAR.

KISAH GNANATILLAKA

Gnanatillaka adalah namanya, Ia (wanita) dilahirkan pada 14 Februari 1956 di Kotamale, Sri Lanka (Ceylon). Kasus ini berawal di tahun 1960, Ketika ia berumur 4,5 tahun. Waktu itu ia berkata kepada orang tuanya, “Saya ingin bertemu dengan ayah dan ibu saya” “Kami adalah orang tuamu.” jawab ibunya. “Tidak.” Gnanatillaka bersikeras, “Saya ingin bertemu dengan ibu dan ayah saya yang sesungguhnya. Saya akan memberitahukan kamu dimana mereka tinggal. Tolong antar saya ke sana.”

Gnanatillaka menjelaskan kepada orang tuanya bagaimana menuju rumah dimana orang tuanya yang sesungguhnya tinggal. Rumah itu terletak dekat penampungan teh di Talawakele, sekitar 30 mil dari tempat tinggalnya sekarang.

Kedua orang tua itu mengabaikan cerita gadis kecilnya yang aneh. Setelah berhari-hari berlalu, Gnanatillaka tetap meminta untuk diantar menemui ibu-ayahnya yang sesungguhnya.

Segera berita itu mulai tersebar. Beberapa professor dari Universitas Ceylon dan Bhikkhu Piyadassi Maha Thera juga mengetahui cerita itu. Mereka memutuskan untuk menelitinya. Mereka mendengarkan Gnanatillaka bercerita ketika ia menjadi seorang bocah laki-laki bernama Tilakaratna. Mereka (para peneliti itu) mencatat semua keterangan. Sesuai dengan informasi yang diberikan oleh Gnanatillaka, mereka bersama-sama dengan Gnanatillaka pergi menuju kerumah yang dijelaskan oleh Gnanatillaka.

Gnanatillaka belum pernah mengunjungi rumah itu di kehidupan yang sekarang, dia juga belum pernah mengunjungi daerah lokasi rumah itu. Juga kedua keluarga itu tidak saling kenal satu sama lain dan tidak saling mengetahui kehidupan masing-masing.

Ketika Gnanatillaka dan para peneliti itu memasuki rumah itu, Gnanatillaka memperkenalkan para professor kepada kedua orang tua dirumah itu. “Ini adalah ayah dan ibu saya yang sebenarnya.” Lalu ia juga mengenalkan adik laki-lakinya dan kakak-kakak perempuannya. Gnanatillaka menyebut nama-nama kecil saudara-saudarinya dengan tepat.

Lalu kedua orang tua Gnanatillaka di kehidupan sebelumnya itu diwawancarai. Mereka menjelaskan sifat dan kebiasaan anak laki-laki mereka yang telah meninggal pada 9 November 1954. Ketika Gnanatillaka melihat bekas adik laki-lakinya dalam kehidupan lampau, ia menolak bertemu atau berbicara dengannya. Kemudian orang tua Gnanatillaka di kehidupan lampau menjelaskan bahwa kedua bersaudara itu selalu berkelahi dan bertengkar. Mungkin Gnanatillaka masih menyimpan dendam dari kehidupannya yang lampau ketika dia menjadi seorang anak laki-laki.

Ketika kepala sekolah setempat mendengar cerita tersebut, ia sendiri datang berkunjung. Ketika kepala sekolah memasuki rumah, Gnanatillaka memperkenalkannya sebagai gurunya.

Gnanatillaka juga dapat mengingat pelajaran-pelajaran dan pekerjaan rumah yang diberikan kepadanya ketika ia menjadi anak laki-laki dikehidupan sebelumnya.

Gnanatillaka juga dapat menunjukkan tempat pemakaman dimana ia dimakamkan di kehidupannya yang terdahulu sebagai seorang anak laki-laki.

Dengan cepat cerita Gnanatillaka tersebar luas. Seorang peneliti spesialis kasus kelahiran kembali, Dr. Ian Stevenson dari Universitas Virginia, terbang dari Amerika ke Ceylon untuk menyelidiki kasus itu. Setelah penyelidikannya, Dr.Ian mengatakan bahwa kasus Gnanatillaka adalah salah satu peristiwa kelahiran kembali yang terbaik, baik segi bukti maupun dari aspek psikologis.

Sebuah buku menarik tentang kasus Gnanatillaka diterbitkan dalam bahasa Sinhala di Ceylon. Buku ini menyajikan foto-foto berserta bukti-bukti dokumentasi yang berhasil dikumpulkan.

Bengcu Menggugat:

Kerabatku sekalian, haruskah kita berakata, “WOW …..” begitu atas dongeng reinkarnasi tersebut di atas? Ha ha ha ha …… katakan saja, “HOAX!” begitu. Ha ha ha ha ha ha ……

Anak lelaki itu meninggal 9 November 1954 sedangkan Gnanatillaka lahir 14 Februari 1956. Jumlah hari antara hari kematian anak lelaki itu dan hari kelahiran Gnanatillaka adalah 462 hari. Rata-rata manusia dikandung selama 280 hari. Itu berarti ada selisih 192 hari. Pertanyaannya adalah selama 192 hari anak lelaki itu alias Gnanatillaka luntang lantung ke mana? Jangan-jangan dia tumimbal lahir sebagai tokek dulu kayak Sidharta Gautama? Pada hari ke 192 dia dipatok burung bangkai lalu  tumimbal lahir lagi menjadi Gnanatillaka? Ha ha ha ha ha ha …… LOGIS dan ILMIAH? Ha ha ha ha ha ha … FIKSI ILMIAH lah yao!

413 thoughts on “Tumimbal Lahir Memang Ngaco Belo

  1. Setiap makhluk hidup akan bertumimbal lahir.
    Ada 31 alam kehidupan dlm agama Buddha.
    Apa saja itu :
    6 alam Brahma
    20 alam Dewa
    1 alam Tiracchana
    1 alam manusia
    1 alam Peta
    1 alam Asura
    1 alam Niraya

    Utk mengingat kelahiran sblmnya hrs ada kesadaran.

    Hanya para Buddha atau Arahat yg bisa mengetahui atau mengingat kelahiran sblmnya.
    Mereka adl orang² yg mempunyai kesadaran mutlak.

    Utk mencapai kesadaran mutlak, hrs mempraktekkan jalan mulia berunsur 8

    Nb: semua logika yg anda tulis, hanya logika sempit berdasarkan pemikiran anda sendiri

  2. hai, masukan dari saya, jika anda membaca buku ajaran agama lain, carilah persamaannya dengan ajaran agama anda, bukannya malah mencari perbedaannya kemudian anda gugat. Hati anda tidak akan bahagia dan hanya mencari perselisihan saja. Tiap2 agama hadir dalam hati masing-masing individu karena agama itulah yang dirasanya paling cocok. Jika tidak cocok maka dia akan cari agama lain yang lebih cocok, atau sama sekali tidak peduli dan lebih bahagia jika tanpa agama.

    Dan buat yang berpindah keyakinan, jika anda sudah menemukan agama yang cocok, maka sikap yang paling bijaksana adalah tidak membanding-bandingkan ajaran agama yang baru dianut dengan yang sebelumnya. Mungkin saja wawasan anda atas ajaran agama yang dianut sebelumnya masih kurang, dan kurang berjodoh untuk bisa bertemu dengan orang yang berwawasan cukup untuk menjelaskan kepada anda.

    JIka untuk alasan logis tidak logis, semua agama tidak logis buat pikiran manusia, sangat jauh dari nalar manusia, kecuali jika anda sudah mencapai pencerahan. Ada yang mempertanyakan mengapa Ratu Mahamaya masih bisa hamil diusianya yang 40 tahun setelah bertahun-tahun pernikahannya. Ada yang mempertanyakan mengapa Bunda Maria bisa hamil tanpa dihamili. Jawabannya sudah pasti tidak ilmiah maupun logis. Jadi jawaban apapun atas pertanyaan-pertanyaan yang sifatnya egois dan menyerang seperti itu pasti akan sangat sulit diterima oleh nalar manusia. Bahkan sesuatu yang sudah ilmiah pun tidak bisa dicerapi dengan sempurna oleh setiap manusia, contohnya seorang yang ahli dibidang ekonomi, mungkin dia akan bingung dengan ilmu fisika yang bukan bidangnya.

    Seorang umat yang baik dan memahami ajaran agamanya tidak akan mengadu ajaran agamanya dengan ajaran agama lainnya. Seorang umat yang baik dan memahami ajaran agamanya jika membaca kitab ajaran agama yang lain lebih baik mencari persamaan daripada perbedaan.

    Jadi untuk mempelajari agama membutuhkan nalar, mental dan hati nurani.

  3. Waktu kelas satu SMA saya diajak ke Vihara oleh saudara sepupuh saya dan bertemu dengan seorang wanita yang bersaksi bagaimana dia yang orang Katolik kemudian memutuskan untuk menjadi Buddhis. Wanita itulah yang lalu mengajari saya agama Buddha bahkan saya pun memeluk agama BUddha. Seiring berlalunya waktu, ternyata perempuan itu pun menjadi pemimpin Buddha dan konglomerat pula. Anda pasti kenal perempuan tersebut.

    Orang Kristenlah yang PICIK dan menegakkan DOKTRIN hanya boleh MEMELUK SATU AGAMA. Sebelum Itu SIAPA saja BEBAS memeluk agama Apa SAJA dan siapa saja BEBEAS memeluk lebih dari SATU agama. KIta lihat yang disebut SAMKAU alias TIGA AGAMA adalah: Khonghucu, Dao dan Buddha. Ketiganya bukan hanya BEBAS beragama bahkan ketiga agama tersebut di KELENTENG yang sama.

    Kisanak, seorang penganut BUDDHA anda sudah menjadi PICIK dan dipengaruhi oleh orang-orang Kristen yang PICIK dan FANANTIK membabibuta itu sehingga MEMAKSA saya hanya boleh MEMELUK SATU AGAMA SAJA. Ha ha ha ha ….. Maaf ya nak. Selain memeluk agama Buddha, Kristen, Katolik, Khonghucu, saya juga menganut agama Islam waktu SD sampai hari ini.

    Jadi, kisanak, UUD 45 menjaminnya, Itu sebabnya saya bebas beragama dan beribadah menurut agama saya. Itu sebabnya selain beribadah saya juga BEBAS mempelajari kitab-kitab suci agama saya dan MEMPERTANYAKANNYA karena kitab-kitab suci agama saya MENGAJARI saya untuk MENGUJI-nya. Bukankah sebagai orang Buddha anda juga HARUS menguji dan mempertanyakan ajaran anda? Bukankah anda juga harus BERJIWA BESAR dan membebaskan SIAPA SAJA untuk memeluk BUDDHA dan yang lainnya?

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.