GBL Firman Legowo – Maling Teriak Maling


Ada jalan yang disangka lurus, tetapi ujungnya menuju maut. Amsal 16:25. Itulah yang dilupakan oleh Saudara Alkitabiah yang mengaku dirinya bernama Tara dengan panggilan Bago, pekerjaan Penginjil ketika mengunggah tulisan yang menurutnya adalah cuplikkan dari buku GBL. Firman Legowo yang berjudul Penyesatan Melalui Bahasa Roh Nubuat dan Pengetahuan. Karena yakin melakukan hal yang baik maka dia MEMBEBALKAN diri terhadap teguran dari bloger-bloger lain. Mungkin menurutnya  Policy SABDASpace boleh dilanggar asalkan motivasinya baik. Mungkin GBL. Firman Legowo bermaksud menegakkan ajaran Alkitab melalui tulisannya, namun, sayang sekali, tulisannya justru MENYESATKAN.

Cogito, ergo sum, Aku adalah yang aku pikirkan. Itulah kalimat yang ditulis oleh saudara Alkitabiah ketika membalas komentar saya. Sayang, walaupun mampu mengutip kalimat tersebut dengan baik namun prilakunya justru bertentangan. Apabila mau berpikir sedikit logis mustahil dia kekeh-jumekeh membebalkan diri terhadap teguran-teguran dari blogger lain. Apabila mau berpikir sedikit logis mustahil dia berani mengutip tulisan NGAWUR dari GBL. Firman Legowo untuk menegakkan ajaran Alkitab. Apabila GBL. Firman Legowo mau berpikir sedikit logis, mustahil dia berani teriak SESAT sementara dirinya MENYESATKAN. Untuk membaca tulisan NGAWUR tersebut secara lengkap, silahkan klik di sini.

Bahasa Lidah Untuk Membangun Jemaat Lokal

GBL. Firman Legowo menulis: Kata “glossai” adalah bentuk nomonative jamak dari glossa yang artinya perkataan-perkataan lidah. LAI menterjemahkan dengan bahasa roh, yang seharusnya lebih tepat diartikan sebagai bahasa-bahasa lidah. Bahasa lidah adalah salah satu karunia yang diberikan pada jemaat mula-mula untuk membangun jemaat lokal.

Siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, ia membangun dirinya sendiri, tetapi siapa yang bernubuat, ia membangun Jemaat. I Korintus 14:4

GBL. Firman Legowo yang terhormat, bukankah I Korintus 14:4 mengajarkan bahwa bahasa roh berguna untuk membangun diri sendiri? Kenapa anda mengajarkan mengajarkan bahwa bahasa roh diberikan untuk membangun jemaat lokal? Membangun jemaat dari hongkong? Anda sedang menegakkan kebenaran atau menyesatkan?

Bahasa Roh Dimengerti Oleh Diri Sendiri

“Siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, tidak berkata-kata kepada manusia, tetapi kepada Allah. Sebab tidak ada seorang pun yang mengerti bahasanya; oleh Roh ia mengucapkan hal-hal yang rahasia” I Korintus 14:2

GBL. Firman Legowo menulis: “Lalon glosse” berkata-kata dalam bahasa lidah berbeda dengan “bahasa-bahasa lain” yang terjadi pada hari Pentakosta. Bahasa ini bukanlah bentuk bahasa komunikasi antar manusia. Mereka yang dikaruniakan bahasa lidah tidak berkata-kata kepada manusia tetapi kepada Allah. Ciri dari bahasa ini adalah tidak ada seorangpun yang mengerti bahasanya. “Oudeis gar akouei berarti tidak ada seorangpun yang mendengar akan mengerti, yang mengerti hanya Tuhan dan DIRINYA SENDIRI. Bahasa tersebut dikaruniakan Tuhan untuk mengungkapkan hal-hal yang bersifat rahasia dan pribadi antar seseorang kepada Tuhan.

Karena itu siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, ia harus berdoa, supaya kepadanya diberikan juga karunia untuk menafsirkannya. I Korintus 14:13

GBL. Firman Legowo, walaupun I Korintus 14:2 yang anda kutip dengan tegas menyatakan bahwa tidak ada seorangpun yang mengerti bahasa roh, kenapa anda justru mengajarkan sebaliknya? Kenapa anda mengajarkan bahwa bahasa roh dapat dimengerti oleh orang yang berbahasa roh? Mengerti dari hongkong? I Korintus 14:13 dengan gamblang mengajarkan agar orang yang memiliki karunia bahasa roh HARUS berdoa supaya diberi juga karunia untuk menafsirkannya. Apabila mengerti bahasa roh yang diucapkannya, untuk apalagi minta diberi karunia menafsirkan? Aya-aya wae (ada ada aja).

Berbahasa Roh = Kesurupan

GBL. Firman Legowo menulis: Fakta yang ditemukan dari bahasa lidah masa kini adalah fenomena kesurupan. Manifestasi-manifestasi yang bersifat aneh dan mengerikan terjadi (jatuh telentang, mengucapkan kata-kata aneh yang diulang-ulang, lidah terasa kelu, muka memerah terasa menahan gejolak di dada, dalam beberapa kasus ada yang sampai muntah-muntah, dll). Tidak ditemukan manifestasi tersebut di dalam Alkitab. Manifestasi tersebut dapat ditemukan pada rituil ibadah para penyembah berhala, seperti atraksi kuda lumping, debus, tari Liong pada perayaan cap gomeh, dll.

GBL. Firman Legowo menulis: Fakta yang juga tidak kalah penting tentang bahasa roh saat ini tidak alkitabiah dan berasal dari iblis adalah karena setiap orang yang dapat berbahasa roh saat ini sebenarnya sedang KESURUPAN. Bahasa lidah pada zaman para rasul, cirinya adalah yang tahu artinya hanya dua oknum yaitu, dirinya sendiri dan Allah, itu artinya terjadi dengan penuh kesadaran tanpa disertai manifestasi-menifestasi. Tetapi bahasa lidah yang terjadi saat ini layak disebut KESURUPAN karena DIRINYA SENDIRI juga tidak tahu artinya.

GBL. Firman Legowo, mohon maaf, tanpa mengurangi rasa hormat, ketika menyadari kebodohan sendiri sebaiknya jangan menyangka orang lain lebih bodoh atau anda akan dipermalukan. Dari mana anda tahu bahwa atraksi kuda lumping, debus dan tari Liong ritual ibadah kepada berhala? Dari mana anda tahu bahwa atraksi kuda lumping, debus dan tari Liong sama dengan dengan orang-orang yang berbahasa roh? Dari mana anda tahu bahwa orang-orang yang berbahasa roh masa kini adalah orang-orang kesurupan? Anda tahu dari hongkong?

GBL. Firman Legowo, anda tahu apa artinya tahu? Bila tahu katakan tahu, bila tidak tahu katakan tidak tahu, itulah tahu. Bila anda tidak tidak belajarlah, bukannya petantang-petenteng mengagul-agulkan kebodohan.

Kalimat Yang Diulang-Ulang

GBL. Firman Legowo menulis: “Sikiraba-raba, dididada-dididada, sililaba-laba silalama sande.” dan masih banyak inovasi kata yang tidak fariatif terdengar pada saat orang berbahasa roh. COBA RENUNGKAN adakah yang dapat menjamin bahwa bahasa tersebut juga diucapkan oleh jemaat mula-mula ketika mereka berbahasa lidah? Tetapi saya dapat menjamin bahwa kata-kata tersebut sering diucapkan oleh suhu/mentor/pawang pemuja berhala.

GBL. Firman Legowo yang terhormat, anda pikir anda siapa? Silahkan menjamin bualan anda sampai kuda gigit jari, namun hal itu tidak mengubah kenyataan bahwa anda hanya membual. Buktikan bahwa anda tidak membual. Tunjukkan suhu atau mentor atau pawang atau pemuja berhala yang mana yang sering mengucapkan kata Sikiraba-raba, dididada-dididada, sililaba-laba silalama sande?

Memang tidak ada yang tahu apakah jemaat abad pertama ketika berbahasa roh mengucapkan kata-kata yang sama seperti yang diucapkan oleh orang-orang Kristen yang mengaku memiliki karunia bahasa roh saat ini. Namun walaupun mengucapkan kata-kata yang sama itu bukan jaminan bahwa orang-orang yang mengaku berbahasa roh saat ini memang mendapat karunia berbahasa roh. Juga, bila mengucapkan kata-kata yang berbeda itu bukan jaminan bahwa orang-orang yang berbahasa roh saat ini bukan berbahasa roh.

Dapat Dipelajari

GBL. Firman Legowo menulis: Yang sungguh mengherankan adalah ternyata bahasa roh itu bisa dipelajari, ada sekolahnya dan adajuga bukunya. Walaupun dikalangan gerakan kharismatik tidak semua menyetujui kalau bahasa tersebut bisa dipelajari, tetapi paling tidak mereka menyetujui apabila ada upaya-upaya untuk mendorong seseorang dapat berbahasa roh. Sekolah kenabiannya pak Eddy Leo (LETS) bukan hanya mengajarkan upaya berbahasa roh tetapi juga upaya menjadi NABI. Juga sekolah-sekolah gerakan kharismatik yang lain.

GBL. Firman Legowo, karena ada sekolah dan buku serta Ir. Eddy Leo MTh mendirikan sekolah kenabian yang mengajarkan bahasa roh, maka anda menyimpulkan bahwa bahasa roh saat ini tidak Alkitabiah. Bukankah STT LETS juga mengajarkan cara memberitakan Injil dan cara mengajar? Apakah itu berarti memberitakan Injil saat ini tidak Alkitabiah? Apakah itu berarti karunia mengajar yang dimiliki banyak orang dalam generasi ini tidak alkitabiah?

Saudara GBL. Firman Legowo, terserah orang mau mendirikan sekolah apa atau mengajarkan apa. Adanya sekolah dan mata ajaran tersebut bukan BUKTI bahwa karunia bahasa roh dalam generasi ini tidak alkitabiah.

Berakhirnya Bahasa Lidah

GBL. Firman Legowo menulis: Kata “gossai pausontai” di dalam I Korintus 13:13 menarik untuk dipelajari. Pausontai adalah bentuk orang ketiga jamak future middle deponent indicative. Middle indicative adalah bentuk kata yang subjek dan objeknya sama, contoh: saya (subjek) melukai diri saya sendiri (objek). Artinya bahasa lidah yang terjadi di dalam Alkitab telah berhenti dengan sendirinya ketika pewahyuan yang telah sempurna tiba. Bahasa lidah dikaruniakan Tuhan kepada jemaat mula-mula karena proses pewahyuan Alkitab belum sempurna, tetapi setelah proses pewahyuan Alkitab sempurna dari Kejadian 1:1 sampai wahyu 22:21 maka bahasa lidah yang alkitabiah telah berhenti dengan sendirinya.

Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih. 1 Korintus 13:13

Kasih tidak berkesudahan; nubuat akan berakhir; bahasa roh akan berhenti; pengetahuan akan lenyap. I Korintus 13:8

Walaupun menulis 1 Korintus 13:13, mungkin yang dimaksudkan adalah I Korintus 13:8.

GBL. Firman Legowo, walaupun belum membaca tulisan anda tentang nubuat, namun nampaknya anda menggunakan ayat yang sama untuk menyatakan bahwa karunia nubuat sudah berakhir. Sang sekali ilmu uthak athik anda nggak gathuk. Apabila mau digathuk-gathukkan maka akibatnya benar-benar parah. Tidak ada satu ayat Alkitab pun yang mengajarkan bahwa karunia bahasa roh diberikan karena Alkitab belum sempurna. Apabila anda menggunakan ayat tersebut untuk membuktikan bahwa karunai nubuat dan bahasa roh sudah berakhir karena Alkitab sudah lengkap, maka anda harus mengajarkan pula bahwa PENGETAHUAN sudah lenyap karena Alkitab sudah lengkap. Itu baru namanya konsisten.

Banyak pengkotbah yang mengajarkan bahwa karunia berbahasa roh dan bernubuat sudah berakhir karena Alkitab sudah lengkap. Menurut mereka, bahasa roh harus diterjemahkan. Dengan apa kita menguji kebenaran terjemahan bahasa roh? Dengan Alkitab. Apabila Alkitab sudah mencatat, apa gunanya bahasa roh lagi? Dengan apa kita menguji nubuat? Dengan Alkitab. Apabila Alkitab sudah mencatat, apa gunanya nubuat lagi?

Teori demikian walaupun nampak logis namun tidak logis sama sekali. Apakah semua nubuatan sebelum Alkitab lengkap tercatat di dalam Alkitab? Apabila semua nubuatan sebelum Alkitab lengkap tercatat di dalam Alkitab barulah kita dapat menarik kesimpulan bahwa semua nubuatan bertujuan untuk melengkapi Alkitab. Karena Alkitab sudah lengkap maka nubuatan pun berakhir.

Ada seseorang yang menubuatkan bahwa saya akan dipakai oleh Tuhan dengan dasyat. Hal itu akan dimulai dari Kanada. Mustahil menguji nubuatan itu dengan Alkitab, karena di Alkitab tidak ada catatan tentang saya dan Kanada apalagi catatan saya akan memulai pekerjaan dasyat dari Kanada. Boro-boro ke Kanada, ke Timor Timur aja nggak pernah. Apakah nubuatan seseorang itu benar atau hanya halusinasi? Saya tidak tahu! Karena tidak tahu maka saya tidak PEDULI dengan nubuatan itu. Apabila Tuhan mau pakai saya dengan dasyat, mustahil saya mampu menolaknya. Apabila pekerjaan dasyat itu bermula dari Kanada, terserah Tuhan. Saat ini saya tinggal di Jakarta, di Indonesia. Jadi, biarlah saya menjalani hidup saya dengan wajar di Indonesia.

Alkitab mengajarkan bahwa SYARAT untuk berbahasa roh di dalam Jemaat harus disertai dengan karunia MENERJEMAHKAN bahasa roh. Namun, Alkitab sama sekali tidak mencatat kasus di mana jemaat berbahasa roh dan diterjemahkan ke dalam bahasa yang dipahami manusia. Kenapa tidak ada catatan tentang hal demikian? Mungkin karena bahasa roh tidak penting, mungkin pula karena kisah demikian memang tidak pernah terjadi, itu sebabnya Alkitab mengajarkan bahwa bahasa roh hanya berguna untuk membangun diri. Apabila bahasa roh hanya berguna untuk membangun diri, apa gunanya mengagul-agulkannya di depan orang banyak?

Kesimpulan

GBL. Firman Legowo menulis: Jadi dari manakah datangnya bahasa roh saat ini? Jawabannya hanya ada dua:

  • Dari diri sendiri, atau dengan bahasa lain dibuat-buat/ karangan sendiri.
  • Dari iblis, ada banyak orang yang mendapatkan bahasa roh tidak dengan dibuat-buat atau dikarang-karang. Tetapi sumbernya dari iblis, karena bahasa roh yang alkitabiah telah berhenti dengan sendirinya ketika proses pewahyuan Alkitab telah sempurna.

Saudara GBL. Firman Legowo ada banyak orang yang berbahasa roh namun ketika memahami ajaran Alkitab mereka bertobat dan mengaku bahwa mereka mengada-ada ketika berbahasa roh. Namun ada pula orang-orang jujur yang mengaku bahwa mereka mendapat karunia berbahasa roh. Kita boleh MERAGUKAN pengakuan orang-orang jujur tersebut namun untuk menuduh bahwa mereka mendapatkan bahasa roh dari Iblis, anda harus MEMBUKTIKAN bahwa Iblis memang MAMPU dan BERKUASA untuk memberi karunia bahasa roh kepada manusia. Alkitab tidak mencatatnya, itu berarti anda mendapat wahyu baru. Karena anda mengajarkan bahwa wahyu sudah lengkap tercatat di dalam Alkitab, maka tinggal dua pilihan bagi anda. Anda MEMBUAL atau anda MENGKHAYAL.

Alkitabiah, Tepati Janji Anda

Saudara Alkitabiah, saya sudah menepati janji saya untuk menunjukkan betapa NGAWURNYA ajaran saudara GBL. Firman Legowo. Selanjutnya anda harus menepati janji anda. Undang GBL. Firman Legowo ke sini untuk MEMPERTANGGUNGJAWABKAN ajarannya.

Saudara GBL. Firman Legowo, Nafsu besar tenaga kurang. Itulah gambaran diri anda. Apabila memang hendak menegakkan ajaran Alkitab, anda harus memahaminya dengan benar dulu. Mustahil sapu yang kotor dapat membersihkan lantai. Mustahil orang buta menuntun orang buta. Mustahil orang sesat menyerang ajaran sesat. Menunda keinginan anda untuk mengajar beberapa tahun dengan belajar, tidak akan menghilangkan kesempatan anda untuk mengajar.

21 thoughts on “GBL Firman Legowo – Maling Teriak Maling

  1. Selama elu belum pernah BACA Alktiab dari Kejadaian sampai Wahyu tetap aja cuman jadi olok-olok doang, Gak belajar kok sok mau ngajar? ha ha ha … DASAR KEMALUAN lu KECIL! nggak belajar kok sok ngajar?

Leave a reply to hai hai bengcu

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.